Selasa, 23 Juni 2015

~oOo Kalau brondong jatuh cinta oOo~




Aku benci hari senin. Kenapa? Karena hari senin adalah akhir dari hari bersantaiku, kutukan bagi waktu bermalas-malasanku, dan awal dari kepenatanku. Ya menghadapi pelajaran, guru-guru yang killernya minta ampun, menghadapi kemacetan ibukota yang luar binasa cetar membahana, belum lagi anak-anak rese di sekolah. Biasalah ababil, alias abg labil.
Eits, jangan salah, itu dulu. Tapi sekarang, aku suka sekali hari senin. Kenapa? Karena senin adalah awal hari dimana aku bisa melihat kelucuan dan senyumnya, hari dimana aku bisa melepas rindu akhir pekanku, hari dimana aku bisa tersenyum seperti orang gila hanya karena.....dia. Ya, dia. Cowok rese super duper nyebelin yang selalu saja mengisengiku. Lumayan sih tampangnya dan lumayan juga karena kelakuannya yang ajaib bisa menciptakan rasa ajaib yang ajaibnya bisa membuatku jadi ragil alias rada gila.
“Kenapa lo Han?” tanya Tita yang memergokiku sedang cengar-cengir di kelas.
“Ah? Enggak. Itu tadi ada dewa idung lewat.” ucapku tak sadar dan membuat Tita langsung keheranan.
“Dewa idung?” tanya Tita ingin tahu.
Akupun langsung gelagapan. Begini nih, kalau brondong seperti aku jatuh cinta. Baru mengenal cinta, belum tahu apa ini benar-benar cinta apa cuma cinta monyet, belum bisa menahan emosi dan gejolak hati. Lengah sedikit langsung ketahuan. Sumpah, tidak ada hal yang lebih memalukan lagi selain ketahuan isi hati. Wajahku pun langsung merona.

Tapi, siapapun kalian yang merasakan rasa aneh yang sama, jangan khawatir. Kalau brondong jatuh cinta sudah pasti jadi tidak karuan. Asam manis pedas rasanya. Meski begitu, jangan sampai rasa jatuh cinta yang baru kita rasakan itu merusak kehidupan brondong kita yang indah. Orang bijak bilang manusia itu menguasai cinta, bukan dikuasai cinta. Wuih, Dahsyat! Begini nih kalau brondong jatuh cinta, penyair kelas dunia juga lewat. Kakakakak......^_^