Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Oktober 2017

Don't Cry Allah Love You


Hidup bukan untuk disesali, bukan untuk ditangisi, bukan untuk disedihkan. Hidup adalah perjuangan untuk terus bangkit dari kegagalan dan kejatuhan. Dan orang yang berada di puncak adalah mereka yang sanggup mengelola jiwanya hingga kesedihan, kecemasan, kegalauan, berlutut menyerah tak berdaya.

Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan dari Tuhan untuk mengasah potensi yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam sepotong besi harus rela dibakar dan dipukul berkali-kali? Bukankah untuk menghasilkan mutiara, seekor kerang harus rela menahan sakit yang berkepanjangan karena pasir yang mengendap di tubuhnya.

Bukankah untuk menjadi rajawali seekor burung elang harus rela menjalani proses transformasi yang sangat menyakitkan selama berbulan-bulan? Bukankah untuk menjadi kupu-kupu yang indah seekor ulat harus rela menjalani proses menjadi kepompong yang menyiksa?

Dan satu yang harus kita ingat, bahwa kesulitan yang justru membuatmu dekat dengan Tuhan, hakikatnya adalah anugerah. Dan kemudahan yang malah membuatmu jauh dari Tuhan hakikatnya adalah petaka.
Jangan sedih, Jangan kesal, Jangan menyerah, yakinlah, Allah senantiasa bersama kita ~ Ahmad Rifa'i Rif'an ~

Jumat, 23 Desember 2016

Berhentilah Memerintah


Pemimpin sejati melayani. Melayani orang-orang. Meayai minat terbaik mereka. Dalam memipin, mereka tidak selalu bertindak populer, dan tidak juga selalu mengesankan. Tetapi pemimpin sejat selalu dimotivasi olh kepedulian kasih dibandingkan hasrat kejayaan pribadi dan merekapun bersedia membayar harganya. ~ Eugene B. Hacker
Dear Sahabat,

Memimpin yang efektif bukanlah mengenai bagaimana memerintah anak buah. Semua orang pun bisa melakukan hal itu jika dberi kekuasaan.

Memimpin yang efektif bukanlah mengenai bagaimana memerintah anak buah. Semua orang pun bisa melakukan hal tu jika diberi kekuasaan.

Memimpin yang efektif adalah sebuah seni melayani. Pemimpin yang memiliki banyak pengikut adalah pemimpin yang melayani.


Menurut pakar kepemimpinan John C. Maxwell, untuk menjadi orang besar kita harus mau menjadi yang paling kecil dan juga pelayanan bagi orang lain.


Layanilah orang lain dengan melakukan apa yang kita minta lakukan pada orang lain. Bersedia menyingsingkan lengan baju kia untuk bekerja. Otomatis Anda akan menjadi contoh bagi karyawan atau pengikut Anda.

Jadilah mentor mereka. Menjadi mentor adalah bagaimana kita mengubah seseorang menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

Fokuslah juga pada solusi permasalahan, bukan pada kesalahan karyawan Anda. Formulassikan rencana tindakan Anda untuk mengatasinya.

Jika Anda ingin menjadi pemimpin pada tingkat tertinggi, bersedialah melayani orang yang paling rendah.

Kamis, 15 Desember 2016

Sahabat, Bersyukur Apapun Keadaannya


"Bangunlah sikap syukur dan syukurilah atas segala sesuatu yang terjadi pada diri Anda, melangkah ke depan untuk menerima sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dari situasi Anda sekarang" ~ Brian Tracy
Dear, Sahabat,

Jika Anda sedanh sulit tidur, ingatlah pada orang-orang tunawisma yang tidak tidur di tempat tidur empuk dan taj berselimut.

Jika Anda terjebak dalam kemacetan, jangan kesal. Masih banyak orang yang terpaksa menarik gerobak sampah yang berat dengan berjalan kaki menuju tempat pembuangan sampah.

Jika Anda sedang mengalami hari yang mengesalkan di kantor, pikirkanlah orang-orang di luar sna yang masih belum mendapatkan pekerjaan.

Jika Anda sedang sedih dan kecewa karena hubungan cinta Anda sedang memburuk, pikirkanlah mengenai orang yang tidak tahu seperti apa rasanya mencintai dan dicintai.

Jika Anda mengeluh tidak punya sepatu baru, pikirkanlah orang-orang yang tidak memiliki kaki.

Jika Anda menemukan uban saat Anda bercermin, pikirkanlah pasien kanker yang dikemoterapi yang berharap rambutnya tetap utuh.

Jika Anda mengeluh negeri ini tidak banyak memberi untuk Anda, pikirkanlah negara lain yang saat ini sedang dilanda peperangan dan kelaparan.

Jika mobil Anda mogok dan Anda harus berjalan berkilo-kilo untuk mencari bantuan, pikirkanlah orang cacat yang ingin sekali berjalan seperti Anda.

Bersyukurlah Sahabat atas apapun situasi yang Anda alami dan berikan makna syukur untuk segala situasi yang Anda hadapi.

Sahabat, Diremehkan Dulu, Berhasil Kemudian


Jauhi orang-orang yang mencoba mengecilkan ambisi Anda. Orang kecil selalu melakukannya, tetapi orang yang benar-benar besar membuat Anda percaya bahwa Anda juga dapat menjadi besar ~ Mark Twain
Dear Sahabat,

Tidak perlu sedih dan berkecil hati jika orang lain meremehkan kemampuan Anda. Banyak orang sukses lainnya juga pernah mengalaminya.

Richard Branson - pendiri grup perusahaan Virgin dan wisata antariksa Virgin Galactic di usia 16 tahun pernah dikeluarkan dari sekolah karena mengidap disleksia dan dianggap buta angka karena tidak mampu mengerjakan perhitungan natematika paling sederhana sekalipun. Namun, dalam sebuah survei, ia malah digolongkan sebagai pria tercerdas di Inggris. Kerajaan bisnisnya merupakan 1 dari 40 perusahaan besar di dunia yang memperoleh pendapatan tahunan hampir US$4 miliar atau sekitar 35 triliun rupiah per tahun.

Charles Schultz juga pernah diremehkan. Dulu banyak orang tak menghargai bakatnya. Karyanya dianggap kampungan. Tapi ia tidak pernah menyerah. Ia melawan arus. Akhirnya ia berhasil memukau dunia dengan cerita kartun populer dalam sejarah, Peanut, yang telah muncul di 2.600 surat kabar dunia dalam 21 bahasa.

Ide Alexander Graham Bell juga pernah ditertawakan teman-temannya. Dianggap mustahil. Namun atas dorongan tanggung jawab untuk menolong kehidupan orang-orang tuna rungu, seperti yang dialami ibu dan istrinya, Alexander Graham Bell berhasil menciptakan pesawat telpon yang kini sangat berguna bagi umat manusia.

Sahabat, teruskan saja usahamu.

Orang-orang yang meremehkanmu adalah prang-orang yang tak tahu harus berbuat apa dalam hidup mereka

Rabu, 22 April 2015

Menghadapi Masalah Dengan Membaca



Banyaknya permsalahan hidup biasanya dikarenakan kurangnya pengetahuan sehingga banyak hal yang seharusnya bias diwaspadai dan dihindari, terlewat begitu saja yang pada akhirnya menimbulkan masalah-masalah yang terselesaikan. Yang pada akhirnya mempersulit kehidupan kita. Ditambah agi kurangnya minat membaca masyarakat. Padahal dengan membaca, kita bisa menyelesaikan peliknya masalah-masalah kehidupan, atau paling tidak, berbekal teori pada buku-buku yang kita baca, kita bisa mewaspadai bahkan menghindari masalah-masalah yang mungkin kita hadapi.
Dalam tulisan kali ini saya akan merekomendasikan beberapa cara bagaimana menyelesaikan masalah dengan membaca ? beberapa hal yang akan dipaparkan antara lain:
-          Kurang minat membaca masyarakat
-          Tips-tips memilih buku yang tepat, dll.


Galilah potensi diri dan minimalisasi kekurangan dengan membaca.
Pada dasarnya, banyaknya permasalahan hidup yang dihadapi oleh setiap orang dikarenakan, kurangnya pengetahuan dan wawasan hidup individu itu sendiri. Belum lagi, pengalaman yang juga masih kurang, mengakibatkan seseorang tidak memiliki kewaspadaan dalam mencegah permasalahan yang sebenarnya bisa dihindari, atau juga penyelesaian yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang sudah terlanjur terjadi.
Mungkin sepertinya teoritis, tapi yang dimaksud dengan “MENGHADAPI MASALAH DENGAN MEMBACA” ialah membekali diri dengan materi, pengetahuan serta wawasan yang cukup untuk mencegah masalah-masalah hidup ataupun sebagai referensi solusi dalam mengatasi masalah. Namun “MENGHADAPI MASALAH DENGAN MEMBACA” barulah langkah awal dalam mengambil keputusan  atau tindakan bijak. Karena tidak bisa dipungkiri orang yang memiliki pengetahuan yang luas maka merekalah orang-orang yang memiliki kunci pada suatu kesuksesan.

1. Kurangnya Minat Membaca Masyarakat


Mengutip dari perkataan Tantowi Yahya (seorang presenter terkenal), beliau pernah mengatakan “kemiskinan itu sangat dekat dengan kebodohan, dan biasanya orang bodoh itu adalah orang yang jarang membaca.” Kita semua pasti setuju dengan ucapan Tantowi Yahya tersebut. Jadi, sekali lagi kita dapat simpulkan, kunci dari kesuksesan hidup itu adalah dengan membaca.
Namun, di era modern sekarang ini, yang mana hampir semua sejarah peradaban, peristiwa-peristiwa telah dibukakan dengan sangat kompleks dan variatif, tetap saja kebiasaan membaca masih merupakan kebudayaan komunitas atau hanya segelintir orang saja. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat membaca, antara lain:
a)    Tidak tersedianya fasilitas-fasilitas membaca seperti perpustakaan ataupun buku-buku itu sendiri.
b)      Anggapan bahwa nenbaca itu memakan banyak waktu sehingga tidak efektif.
c)      Orang-orang lebih suka mendengar dari pada harus membaca sendiri.
d)      Uang yang bisa dipakai untuk membeli buku dialokasikan untuk hal-hal yang lain.
e)    Beberapa orang merasa memang membaca tidak sebegitu penting daripada praktek yang sesungguhnya.
Padahal mereka semua tidak  sadar bahwa praktek yang sesungguhnya memang adalah hal yang menentukan tapi pengetahuanlah yang mengerahkan kita untuk mengambil langkah-langkah yang benar. Seperti kata seorang filsafat yang bernama Mark Twain “tidak ada perbuatan yang lebih mengerikan daripada perbuatan tanpa fakir.
Jadi, marilah kita budayakan membaca agar kita dapat menghindari problematika hidup dan menyelesaikan setiap masalah yang ada dengan solusi yang tepat dan terarah.
Berikut adalah tips-tips memilih buku yang tepat untuk menarik minat membaca, antara lain:
a)        Pilih judul buku yang seseuai dengan hal-hal yang ingin kita ketahui dan pelajari. Mungkin hobi, usaha, atau lain sebagainya.
b)    Ukur ketebalan buku yang ingin anda baca dengan ketebalan minat anda. Misalkan anda yang moodian (bosenan) maka pilihlah buku yang tidak terlalu tebal, karena begitu anda melihat buku tebal, saya jamin jangankan membaca, membukanya saja mungkin anda sudah malas.
c)   Sesuaikan harga buku dengan kelebihan uang yang anda miliki. Sehingga anda tidak mengorbankan hal-hal yang penting. Keikhlasan membeli buku juga penting. Karena begitu anda tau, membeli buku itu bukanlah beban bagi anda, anda pasti berminat untuk membacanya.
d)       Pilih judul atau cover buku yang menarik untuk merangsang minat membaca. Semua orang pasti suka dengan hal-hal yang menarik bukan? 

2. Contoh-contoh kasus dan referensi buku

1) Membuka Batin Dengan Membaca
Referensi buku: THE BEST CHIKEN SOUP (Persembahan Nabi dan                                    
                           Keluarganya) oleh: Murtadha Muthahhari
Narasumber     : Cing Nenti ( cing : Adik perempuan dari orang tua kita   
                           (dalam bahasa Betawi) )
Membaca buku membuat saya merasa kaya, pikiran saya terbuka dan kekosongan batin saya terisi. Mungkin sedikt dari kalian yang tau kalau ternyata Rasulullah sangat menganjurkan kita untuk tidak berhutang bukan? Sabda Rasulullah “jangan pernah meminta pertolongan untuk urusan pribadimu. Dan jangan beruntung pada siapapun, meski hanya sebatang tusuk gigi.”
Jadi, yang saya lakukan, saya akan berhenti mengambil cicilan apapun juga bentuknya dan saya selalu berusaha memanage financial saya lebih baik lagi, sehingga saya tidak membutuhkan pinjaman untuk mencukupi kebutuhan hidup / malah menyelesaikan masalah pribadi saya. Saya ingin merasa bebas. Bebas dari hutang, bebas dari kehimpitan.
2) Mencari Tahu Kepribadian Diri
Referensi buku : TEST KEPRIBADIAN oleh: D.H.Gulo
Narasumber     :  Mbak Dina Afriska ( teman saudara saya)
Sedikit dari kita mengenal atau memahami diri kita sendiri. Walaupun banyak yang bilang, orang lainlah yang menilai apakah kita cukup baik atau tidak. Tapi menurut saya, kita juga perlu memahami karakter kita sendiri. Di dalam buku TEST KEPRIBADIAN, anda akan diajak melakukan Tanya jawab secara tertulis untuk mengetahui kepribadian anda dan saya telah mencobanya. Dan saya tidak terkejut kaku tarnyata banuak prilaku yang harus saya koreksi untuk memperbaiki diri dan pastinya menjadi lebih baik lagi
3) Mendapatkan  Dan Mempertahankan Pekerjaan Anda
Referensi buku : YOUR JOB (HOW TO GET IT-HOW TO KEEP IT) oleh:
                           Igor. S. Popouich
Narasumber     : Bpk EDY (ayah saya)
 “Dalam segala hal, keberhasilan tergantung pada persiapan swebelumnya, dan tanpa persiapan seperti itu hanya akan ada kegagalan.” Saya selalu teringat kutipan confisius tersebut setelah saya membaca “YOUR JOB (HOW TO GET IT-HOW TO KEEP IT). Istri saya yang paling tahu, masa-masa susah kami dahulu. Lalu saya membaca buku karya Igor. S. Popouich. Saya merasa termotivasi dan terarahkan dalam meniti karir saya. Saya benar-benar merealisasikan From nothing to something. Mulai dari saya bekerja serabutan, sampai saya menjadi karyawan swasta dan mulai melakukan ekspansi kecil-kecilan di beberapa bidang. Saya beruntung karena saya suka membaca.
Demikianlah beberapa kasus yang telah menjadikan beberapa orang tersebut terbuka pikiran dan wawasanya, hingga pada akhirnya mereka sudah menentukan pilihan hidupnya masing-masing dalam memandang problematika hidup.

Kesimpulan
Pada dasarnya problematika hidup sering di jumpai orang-orang adalah akibat dari kurangnya pengetahuan dan wawasan. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya minat membaca. Padahal dengan membaca kita dapat menghindari masalah-masalah hidup dan juga mengatasi permasalahan yang mungkin sudah terlanjur terjadi.
Kesimpulan yang kita dapat adalah bahwa membaca adalah kunci dari kesuksesan. Dan dengan membaca kita dapat mencari solusi yang tepat untuk keluar dari kehimpitan.

Setelah membaca diharapkan masyarakat pada umumnya menyadari pentingnya membaca dan mengetahui banyaknya manfaat membaca. Ayo kita “ BUDAYAKAN MEMBACA.” Galilah potensi diri dan minimalisasi kekurangan dengan membaca.


Selasa, 21 April 2015

Evaluasi Diri Untuk Menjadi Lebih Baik



EVALUASI DIRI
Bagaimana mengenal diri sendiri dan merubahnya menjadi lebih baik.

Orang bijak mengatakan, “ Berkacalah pada orang besar dan belajarlah dari orang-orang gagal.” Siapa AKU? Aku adalah cerminan dari jiwa dan  pikiranku sendiri. Ucapan dan prilaku adalah realisasinya. Siapa KAMU? Hanya kamulah yang tahu jawabannya.

Di zaman maju seperti ini, di saat setiap orang teradiksi oleh modernisasi, di saat globalisasi memberi kemudahan untuk setiap orang. Banyak kemudahan-kemudahan itu menjadi keuntungan bagi manusia. Tapi, seiring perkembangan zaman, perlahan tapi pasti, ada beberapa hal yang hilang. Entah secara kita sadari ataupun tidak. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang menganut budaya timur. Hal-hal yang hilang itu diantaranya, kepribadian, keluhuran budi dan tata krama.
Kepribadian, keluhuran budi dan tata krama adalah sedikit dari nilai-nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah mengakar dan menjadi budaya. Namun, cobalah lihat disekitar kita sekarang! Anak-anak kecil, remaja, dewasa, bahkan mereka yang usianya telah renta, tidak takut untuk melanggar norma-norma dan tata krama. Keadaan yang paling parah adalah keadaan para tunas bangsa. Muda-mudi remaja yang berada pada masa transisi. Bukan transisi untuk lebih dewasa dan lebih baik. Tapi, transisi kepada masa kemunduran intelektualitas, tata krama dan sopan-santun. Saya tidak bicara tentang minoritas muda-mudi yang menjadi kebanggaan negeri, tapi Saya berbicara tentang mayoritas. Pikirkan! MA-YO-RI-TAS.
Kenapa? Karena muda-mudi zaman sekarang lebih banyak dan lebih mudah melakukan penyimpangan dari pada berfikir tentang kematangan sikap, ucapan dan perilaku. Saya tidak mengatakan Saya sudah mencapai level kematangan itu, karena jujur, Saya sendiripun masih jauh dari kata matang itu sendiri.
Karena latar belakang itulah, Saya ingin membagi pemikiran Saya tentang evaluasi diri. Evaluasi diri untuk menjadi lebih baik, semakin baik dan bukan tidak mungkin menjadi yang terbaik.
Adapun tujuan tulisan ini saya buat adalah sebagai berikut:
·    Menyadarkan setiap pembaca tentang poin-poin yang harus digaris bawahi sebagai awal evaluasi diri.
·      Mengembankan potensi diri agar lebih berprestasi.
·      Memotivasi diri agar lebih aktif dalam kegiatan positif demi pengembangan kepribadian.
·     Meminimalisasi kekurangan dan kelemahan diri atau bahkan merubahnya menjadi kelebihan yang berguna.
·      Memberikan informasi pada pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya.


PEMAHAMAN EVALUASI DIRI

A.           Pemahaman Tentang Evaluasi Diri
Evaluasi diri adalah sikap kita terhadap diri mengenai apa yang sebaiknya diperbuat setelah kita melakukan sesuatu. Beberapa sikap untuk mengevaluasi diri agar lebih baik dapat kita pelajari dan kita amalkan, antara lain: sikap integritas, antusiasme, melayani orang lain, dan melihat sesuatu dengan kebaruan. Sikap-sikap tersebut tidak terlepas dari sikap evaluasi diri yang menjadikan sikap kita semakin bijak dalam menjalani hidup.
B.            Sikap Integritas
Integritas adalah langkah awal meraih kebesaran sejati. Integritas terapanlah yang membuat manusia benar-benar besar. Ada tiga golongan orang-orang yang berbicara tentang integritas. Orang yang menyatakan sebagai orang yang berintegritas dan orang yang dengan mudah menjadi itu sendiri.
Orang yang berintegritas selalu berusaha dalam mengevaluasi diri agar menjadi orang yang baik. Dalam diri seseorang, hidup sebuah prinsip yang berpusat pada hidup, yaitu sebuah integritas. Integritas sudah tertanam dalam dirinya, Ia sedang hidup dengan integritas tersebut? menjadi orang yang berintegritas, orang melihat hidup dengan cara yang berbeda, melalui sebuah cermin sosial yang menunjukkan sebuah kebenaran dalam hidup.
C.           Melihat Sesuatu Dengan Kebaruan
Kita tidak boleh berhenti untuk terus eksplorasi terhadap diri kita sendiri. Dan akhir dari semua eksplorasi kita akan sampai pada dimana kita memulai dan mengetahui tempat itu pertama kali.
D.           Perlunya Introspeksi Diri ....!?
Mengapa harus introspeksi diri ?. Sebuah kapal yang akan berlayar pasti membutuhkan petunjuk arah. Namun tak kalah pentingnya adalah selalu mengetahui posisi yang benar ketika di lautan lepas. Karena sedikit kekeliruan membuat kapal tersesat dan kehilangan arah.
Demikian halnya kehidupan kita. Secara berkala kita perlu evaluasi. Ada banyak peristiwa dimana kita harus belajar dan membiasakan introspeksi diri. Bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.
Introspeksi diri sangat diperlukan karena :
·         Proses tidak selalu berjalan konstan
·         Pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama
·         Selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pandang
·         Tiap masalah memiliki titik kritis tersendiri.
Bagaimana membangun sikap introspeksi diri
1.      Memahami kelemahan pribadi
Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati. Menyadari bahwa kita tidak luput dari kekeliruan atau kesalahan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi, karena hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan.
Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan antisipasi. Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi hal-hal yang fatal.
2.       Agenda introspeksi
Kapan dan apa saja dalam diri kita yang perlu untuk dievaluasi? Pertama, sebelum melakukan sesuatu. Ada pepatah mengatakan bahwa orang yang mau membangun menara pasti akan memperhitungkan anggaran biayanya. Introspeksi dalam hal langkah awal yang harus dilakukan, bagaimana rencana dan kesanggupan atau sumber-sumber yang kita miliki.
Kedua, ketika sedang melakukan sesuatu. Introspeksi diperlukan untuk mencegah agar tidak terlanjur lebih jauh lagi jika ternyata ada kekeliruan. Hal-hal yang perlu di evaluasi adalah metode dan cara, asumsi dan pandangan, pengetahuan dan keahlian yang digunakan. Proses antisipasi titik kritis dan langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
Ketiga, setelah melakukan sesuatu. Pengalaman selalu merupakan guru yang terbaik. Introspeksi diri berguna untuk tindakan perbaikan atau recovery jika terjadi kekeliruan. Atau menjadi pembelajaran agar kelak kita tidak mengulang kesalahan yang sama.
3.         Proses menuju pribadi yang lebih baik
Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri.

MENGENALI DIRI SENDIRI

Siapa Aku? Itulah seharusnya kita tanyakan pada diri kita masing-masing. Kita beranggapan bahwa kita merasa lebih baik dari orang lain, kita merasa kalau kita adalah orang yang smart, confident, dan lain-lain. Tapi, secara tidak langsung kita mendengar orang-orang membicarakan siapa kita. Mereka beranggapan kalau kita itu over pede, sok kecakepan, individualis, dan blab la bla. Kita merasa sangat kecewa “Apa aku begitu jeleknya di mata mereka? Kalau aku seburuk itu, kenapa mereka selalu tersnyum padaku,” Hmm! Aku benar-benar ingin tahu. Siapa Aku?
“Aku bercermin di kamar persegiku, berhadapan pada cermin yang juga persegi. Siapa Aku? Aku bertanya-tanya lagi pada diriku sendiri. Lalu aku teringat. Manusia itu tidak ada yang sempurna, tak ada gading yang retak, Right?”. Secara pribadi, mungkin kita lebih melihat kebaikan atau kelebihan diri kita, tapi orang lain justru lebih banyak melihat kekurangan diri kita. Itu artinya untuk mengenali diri kita, kita tidak boleh bercermin pada diri kita saja tapi kita harus juga bercermin pada orang lain.
Mengenali diri sendiri adalah hal yang susah-susah gampang. Pasalnya, kita lebih sering berfikir kalau kita lebih baik dari pada orang lain. Dan orang lain tentunya terlihat lebih buruk dari kita. Agar berhasil, kita harus melepaskan egoisme kita dan berusaha untuk melapangkan dada serta positif thingking pada setiap kritik dan saran dari orang-orang di sekitar kita.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
1. Kelebihan diri adalah potensi yang membuahkan hasil yang nyata atau dapat dirasakan orang lain.
2. Kekurangan/kelemahan diri adalah nilai yang cenderung dilihat oleh orang lain, untuk itu jagalah ucapan kita ataupun perilaku kita.
3. Jadilah seperti padi semakin berisi semakin merunduk! Setiap kelebihan kita berpotensi terlihat seperti keburukan bagi orang lain apabila tidak diiringi dengan kerendahan hati. Trust me!
4. Kelapangan dada atau pikiran yang tidak picik sangat diperlukan dalam mengenali diri sendiri.

Jadi, setelah memperhatikan hal-hal di atas, marilah kita mulai mengenali diri kita masing-masing. Siapa Aku? Tanyalah pada diri kalian, tingkatkan yang baik dan evaluasilah yang buruk hingga menjadi kebaikan pula. Ingat baik-baik! Orang bijak mengatakan, “ Berkacalah pada orang-orang besar dan belajarlah dari orang-orang gagal.” Siapa AKU? Aku adalah cerminan jiwa dan pikiranku sendiri. Ucapan dan prilaku adalah realisasinya. Siapa KAMU? Hanya kamulah yang tahu jawabannya.

EVALUASI ADALAH PERUBAHAN

Setelah kita dapat mengenali diri kita, terutama kekurangan diri kita, masalah berikutnya untuk memperbaiki diri adalah membuat perubahan. Kenapa? Karena sudah jelas, bagaimana kita bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk kalau tidak ada perubahan. Perubahan adalah kunci utama dalam evaluasi diri. Jadi intinya, EVALUASI ADALAH PERUBAHAN. PERUBAHAN ADALAH EVALUASI. DO IT!!!!!
Masalahnya, setelah kita mengetahui kekurangan diri kita. Siapkah kita untuk membuat evaluasi dan memulai perubahan? Jawabannya kalian sendiri yang tentukan. Tapi, kalau ingin menjadi lebih baik, suka ataupun tidak, siap ataupun tidak, kita harus memulai perubahan. Kenapa? Lihat paragraf sebelumnya. Saya menulisnya sangat besar untuk kalian. Hehe ^^v.
Berikut adalah tips-tips untuk memulai suatu perubahan :
     1.    Catat kelebihan diri untuk memotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri.
2.    Catat kekurangan diri sebagai bahan evaluasi.
3.    Buat langkah-langkah untuk merubah kekurangan dan menjadi potensi.
4.   Lakukan perubahan setidaknya 21 hari. Ingat bak pepatah, tak bisa karena biasa, karena terbiasa lama-lama menjadi bisa.
Perubahan itu memang baru, perubahan itu memang kaku. Tapi, hanya dengan perubahanlah, evaluasi baru bisa disebut evaluasi. Karena perubahan adalah hasil evaluasi. Lingkungan sekitar akan mengapresiasi perubahan kita apabila kita berhasil mengevaluasi diri. Perlahan tapi pasti, lingkungan akan menerima perubahan kita. Slow down, baby !! slowly but sure. Evaluasi adalah perubahan dan jangan pernah takut untuk sebuah perubahan. Ingat! Dimana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.

PERUBAHAN ADALAH AWAL YANG BARU

Saat musim panas, udara terasa panas, saat musim hujan, udara cenderung dingin dan ketika musim pancaroba itu adalah pertanda, bahwa musim peralihan telah tiba. Cuacanya sangat tidak menentu dan mudah menyebabkan datangnya penyakit. Sama halnya seperti musim paancaroba, perubahan juga adalah masa transisi. Masa dimana awal yang baru sudah dimulai.
Untuk kebanyakan orang, perubahan adalah hal yang begitu sulit, terutama saat awal yang baru telah dimulai, perubahan baikpun akan mengundang antipati dari lingkungan sekitar. Itulah kenapa banyak orang yang sudah berubah tapi pada akhirnya berhenti di tengah jalan dan kembali ke tabiat semula. Sayang sekali kan?
Tapi, pikirkanlah proses yang telah kita lalui selama masa transisi atau bahkan masa-masa sebelumnya. Pikirikanlah apa kita ingin selamanya di cap tidak baik atau kita ingin menjadi lebih baik? Pikirkan juga hal apa yang akan kita dapatkan jika kita bertahan dimasa transisi itu. Evaluasi, apresiasi dan kepercayaan lingkungan sekitar terhadap kepribadian baru kita, yang tentunya lebih baik dari sebelumnya. Ayo kita hirup aroma perubahan itu dan berpegang teguh pada apa yang sudah kita mulai. Awal yang baru, motivasi baru, dan rewardnya adalah pujian dan kesuksesan pada akhirnya nanti.

KESIMPULAN

Jadi, dalam sebuah evaluasi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.
1.    Mengenali diri sendiri
2.    Evaluasi adalah perubahan
3.    Perubahan adalah awal yang baru

Ada ayat Al-Quran  yang kandungannya berbunyi seperti ini, “Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, sampai mereka mengubahnya sendiri.” (Q.S Al-Ra'd - 11)

Selamat berusaha menjadi lebih baik dan sekali lagi Saya katakan, evaluasi  adalah kuncinya. Good Luck!  


Kamis, 21 Juni 2012

TAWA CERIA DI RUMAH SINGGAH GARUDA

Salah satu penghuni rumah singgah yang sedang bermain gitar untuk menghibur kami
         
           Kalian yang tak pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan harusnya merasa malu. Kalian yang selalu mengeluh dan meributkan hal-hal sepele____”Ma, tambahin dong uang sakunya!”, “Ah! Lauknya itu-itu melulu.”, “Pa, beliin handphone baru dong, ade kan malu pake hape jadul kayak gini.”____ Pokoknya, hal-hal sepele yang tidak penting dan seharusnya kalian syukuri, harusnya kalian malu. Harusnya kalian belajar mensyukuri apa yang kalian punya.


           Cobalah lihat mereka! Anak-anak jalanan yang tidak pernah mengenal kata menyerah dalam berjuang hidup. Anak-anak yang di antaranya adalah anak-anak yatim, fakir miskin, yang tidak pernah sekalipun belajar untuk menyesali nasib mereka. Sekalipun kekurangan, sekalipun kadang kelaparan, mereka tetap tersenyum. Mereka adalah anak-anak surga yang berjuang di kerasnya ibu kota metropolitan. Kenapa? Karena mereka tidak kenal kata lain selain berjuang, berjuang dan terus berjuang. Mereka hanya tahu, hari ini mereka masih diberi kesempatan untuk mensyukuri apa yang mereka hadapi setiap harinya. Mereka hanya mencoba gigih di jalan lurus yang mereka yakini. Mereka juga tahu, asal mereka tidak menyerah, Allah pasti senantiasa mendampingi mereka, lewat orang-orang baik yang mereka jumpai, diantaranya orang-orang berhati malaikat yang memberikan mereka tempat berteduh saat mereka lelah, jenuh, dan di saat mereka butuh seseorang untuk mengajari mereka agar menjadi orang yang lebih baik di masa depan nanti. Seseorang yang mengatakan kepada mereka,” Jangan khawatir nak, kalian tidak sendiri.” , “Jangan cemas nak, asal kalian punya keinginan pasti ada jalan.” Sekalipun kata-kata itu tak terucap, paling tidak dari sorot mata mereka, anak-anak kurang beruntung itu tahu, mereka dengan tegas mengatakannya dan mereka mematri kata-kata tersirat itu dalam lubuk hati mereka.


Kecerian yang kami bangun untuk mereka
          Apa kalian tahu TAMINI SQUARE???? Apa kalian sering shopping atau hanya hang out ke sana? Saya yakin, hampir semua dari kalian tahu dan mungkin sering ke tempat modern itu. Tapi, apa kalian tahu RUMAH SINGGAH GARUDA??? Well, I’ll tell you know. Rumah singgah itu terletak di belakang komplek PUSAT PERBELANJAAN yang kalian sering kunjungi. Tempat kalian menghabiskan uang untuk sekedar bersenang-senang atau membeli kebutuhan. Di tempat itu berdiri sebuah petak rumah yang luasnya tidak seberapa, yang letaknya tak jauh dari tempat pembuangan sampah. Tempat itu diberi nama RUMAH SINGGAH GARUDA. Seperti nama tempatnya, tempat itu adalah rumah persinggahan anak-anak jalanan di sekitar tempat itu. Anak-anak jalanan, pengamen dan anak-anak pemulung  biasa mendatangi tempat itu. Kadang saat mereka lelah, jenuh atau bahkan saat mereka ingin beribadah atau belajar.
            

     “Biasanya, saat maghrib tiba sangat ramai, mereka sholat, mengaji lalu setelah itu mereka belajar.” Kata Bu Linda, wanita paruh baya berhati bidadari. Dia adalah pengurus rumah singgah yang biasa menyambut anak-anak dengan tersenyum.

Salah satu rekan saya yang sedang menghibur mereka dengan bercerita
       See??? Lihat kan! Jadi marilah kita mengevaluasi diri kita masing-masing dan seandainya bisa, Saya mengajak kalian semua untuk belajar dan mungkin sedikit mengulurkan bantuan kepada mereka. Mungkin tidak seberapa bagi kita, tapi bagi mereka, bahkan hanya kunjungan kalian akan menjadi oasis di gurun kehidupan mereka. Mereka saja yang kekurangan bahkan masih menyempatkan diri untuk bersyukur dan tersenyum,apalagi kita? Mari, kita perbanyak pioneer-pioneer seperti Ibu Linda dan rekan-rekannya yang tak pernah berhenti memperjuangkan nasib anak-anak itu. THERE IS A WILL, THERE IS A WAY.


Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota OSIS SMK 1 PKP untuk turut andil bersama Saya dalam menghibur anak-anak di Rumah Singgah Garuda...So thank's guys for participant

OSIS SMK 1 PKP  JIS 2011-2012 Bersama Anak-anak Rumah Singgah Garuda

Artikel by : Riyan Saiful Rizal

Senin, 28 Mei 2012

Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin



SALAM PENGANTAR




Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha kuasa, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayatNya ke seluruh alam dan tak lupa, shalawat dan salam kita panjatkan untuk junjungan nabi besar kita, Rasullullah kita, Nabi Muhammad SAW.
Terima kasih kepada seluruh keluarga, sahabat-sahabat dan semua pihak yang selama ini ada untuk mendukung dan senantiasa menemani saya dalam suka dan duka. Tanpa kalian, mungkin tidak akan ada Riyan yang sekarang, Riyan yang siap menjalani setiap halau rintang yang menghadang, Riyan yang selalu optimis dan percaya bahwa selalu ada jalan kalau kita percaya dan terus berusaha.
Terima kasih karena telah menjadi bagian dari lembaran hidup saya dan semoga kalian semua senantiasa dirahmati Allah Yang Maha Kuasa. Dan yang paling utama, semoga kalian selalu dilimpahi kebahagiaan yang tiada tara.


Yang selalu mendo’akan kalian,



RIYAN SAIFUL RIZAL