Hidup bukan untuk disesali, bukan untuk ditangisi, bukan untuk disedihkan. Hidup adalah perjuangan untuk terus bangkit dari kegagalan dan kejatuhan. Dan orang yang berada di puncak adalah mereka yang sanggup mengelola jiwanya hingga kesedihan, kecemasan, kegalauan, berlutut menyerah tak berdaya.
Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan dari Tuhan untuk mengasah potensi yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam sepotong besi harus rela dibakar dan dipukul berkali-kali? Bukankah untuk menghasilkan mutiara, seekor kerang harus rela menahan sakit yang berkepanjangan karena pasir yang mengendap di tubuhnya.
Bukankah untuk menjadi rajawali seekor burung elang harus rela menjalani proses transformasi yang sangat menyakitkan selama berbulan-bulan? Bukankah untuk menjadi kupu-kupu yang indah seekor ulat harus rela menjalani proses menjadi kepompong yang menyiksa?
Dan satu yang harus kita ingat, bahwa kesulitan yang justru membuatmu dekat dengan Tuhan, hakikatnya adalah anugerah. Dan kemudahan yang malah membuatmu jauh dari Tuhan hakikatnya adalah petaka.
Jangan sedih, Jangan kesal, Jangan menyerah, yakinlah, Allah senantiasa bersama kita ~ Ahmad Rifa'i Rif'an ~