Kamis, 21 Juni 2012

TAWA CERIA DI RUMAH SINGGAH GARUDA

Salah satu penghuni rumah singgah yang sedang bermain gitar untuk menghibur kami
         
           Kalian yang tak pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan harusnya merasa malu. Kalian yang selalu mengeluh dan meributkan hal-hal sepele____”Ma, tambahin dong uang sakunya!”, “Ah! Lauknya itu-itu melulu.”, “Pa, beliin handphone baru dong, ade kan malu pake hape jadul kayak gini.”____ Pokoknya, hal-hal sepele yang tidak penting dan seharusnya kalian syukuri, harusnya kalian malu. Harusnya kalian belajar mensyukuri apa yang kalian punya.


           Cobalah lihat mereka! Anak-anak jalanan yang tidak pernah mengenal kata menyerah dalam berjuang hidup. Anak-anak yang di antaranya adalah anak-anak yatim, fakir miskin, yang tidak pernah sekalipun belajar untuk menyesali nasib mereka. Sekalipun kekurangan, sekalipun kadang kelaparan, mereka tetap tersenyum. Mereka adalah anak-anak surga yang berjuang di kerasnya ibu kota metropolitan. Kenapa? Karena mereka tidak kenal kata lain selain berjuang, berjuang dan terus berjuang. Mereka hanya tahu, hari ini mereka masih diberi kesempatan untuk mensyukuri apa yang mereka hadapi setiap harinya. Mereka hanya mencoba gigih di jalan lurus yang mereka yakini. Mereka juga tahu, asal mereka tidak menyerah, Allah pasti senantiasa mendampingi mereka, lewat orang-orang baik yang mereka jumpai, diantaranya orang-orang berhati malaikat yang memberikan mereka tempat berteduh saat mereka lelah, jenuh, dan di saat mereka butuh seseorang untuk mengajari mereka agar menjadi orang yang lebih baik di masa depan nanti. Seseorang yang mengatakan kepada mereka,” Jangan khawatir nak, kalian tidak sendiri.” , “Jangan cemas nak, asal kalian punya keinginan pasti ada jalan.” Sekalipun kata-kata itu tak terucap, paling tidak dari sorot mata mereka, anak-anak kurang beruntung itu tahu, mereka dengan tegas mengatakannya dan mereka mematri kata-kata tersirat itu dalam lubuk hati mereka.


Kecerian yang kami bangun untuk mereka
          Apa kalian tahu TAMINI SQUARE???? Apa kalian sering shopping atau hanya hang out ke sana? Saya yakin, hampir semua dari kalian tahu dan mungkin sering ke tempat modern itu. Tapi, apa kalian tahu RUMAH SINGGAH GARUDA??? Well, I’ll tell you know. Rumah singgah itu terletak di belakang komplek PUSAT PERBELANJAAN yang kalian sering kunjungi. Tempat kalian menghabiskan uang untuk sekedar bersenang-senang atau membeli kebutuhan. Di tempat itu berdiri sebuah petak rumah yang luasnya tidak seberapa, yang letaknya tak jauh dari tempat pembuangan sampah. Tempat itu diberi nama RUMAH SINGGAH GARUDA. Seperti nama tempatnya, tempat itu adalah rumah persinggahan anak-anak jalanan di sekitar tempat itu. Anak-anak jalanan, pengamen dan anak-anak pemulung  biasa mendatangi tempat itu. Kadang saat mereka lelah, jenuh atau bahkan saat mereka ingin beribadah atau belajar.
            

     “Biasanya, saat maghrib tiba sangat ramai, mereka sholat, mengaji lalu setelah itu mereka belajar.” Kata Bu Linda, wanita paruh baya berhati bidadari. Dia adalah pengurus rumah singgah yang biasa menyambut anak-anak dengan tersenyum.

Salah satu rekan saya yang sedang menghibur mereka dengan bercerita
       See??? Lihat kan! Jadi marilah kita mengevaluasi diri kita masing-masing dan seandainya bisa, Saya mengajak kalian semua untuk belajar dan mungkin sedikit mengulurkan bantuan kepada mereka. Mungkin tidak seberapa bagi kita, tapi bagi mereka, bahkan hanya kunjungan kalian akan menjadi oasis di gurun kehidupan mereka. Mereka saja yang kekurangan bahkan masih menyempatkan diri untuk bersyukur dan tersenyum,apalagi kita? Mari, kita perbanyak pioneer-pioneer seperti Ibu Linda dan rekan-rekannya yang tak pernah berhenti memperjuangkan nasib anak-anak itu. THERE IS A WILL, THERE IS A WAY.


Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota OSIS SMK 1 PKP untuk turut andil bersama Saya dalam menghibur anak-anak di Rumah Singgah Garuda...So thank's guys for participant

OSIS SMK 1 PKP  JIS 2011-2012 Bersama Anak-anak Rumah Singgah Garuda

Artikel by : Riyan Saiful Rizal

Selasa, 05 Juni 2012

Sabtu, 02 Juni 2012

02-Juni-2012





Aku Tidak Berharap Untuk
Menjadi Orang yang
Terpenting Dalam Hidupmu
karena itu Merupakan
Permintaan yang Terlalu Besar 
Bagiku...
Aku hanya Berharap Suatu 
Saat Nanti Jika Kau 
Melihatku....
Kau akan Tersenyum dan
Berkata....
"Dialah Orang yang Selalu Menyayangiku..."

Jumat, 01 Juni 2012

Selasa, 29 Mei 2012

29-Mei-2012

Aku memang gak pantas buat dia, mungkin dia memang tidak mencintai ku, tapi aku ingin sekali seandainya dia tahu kalau aku sangat mencintainya....

Hari ini aku menahan diri untuk tidak melihatnya...tapi apakah aku bisa? yaa jawabanya ternyata aku tidak bisa menahan itu semua...seandainya dia yang duduk manis disana tahu bahwa aku sedang menatap indahnya wajahnya dia...

Sungguh kaulah yang membuat diriku merasa bahagia....

Senin, 28 Mei 2012

F.Y.I It Called Love



For Your Information !
It Called Love

Apa yang terjadi ? Tidak ada,
Aku hanya tau kami serasi dalam nuansa putih,
Apa yang Ku katakana ? Tidak ada,
Aku hanya tau puluhan ribu kata cinta itu mengendap di kepalaku,
Aku masih saja membisu. BODOH !!!!

            Raina terlihat begitu galau setelah mencurahkan isi hatinya pada teman setianya, sebuah buku diary merah jambu yang bisa dipearcaya. Tentu saja, mana ada buku yang bisa bicara??. Nama lengkapnya adalah Raina Amelia, siswi SMU yang kini duduk di bangku kelas 2. Dan ini adalah tahun ke-2 Dia harus patah hati karena tak bisa juga mengatakan cinta pada satu nama.
            Mana bisa dia mengatakan cinta? Mana mungkin tepatnya. Lihat saja Raina! Si kutu buku yang gak UP TO DATE dalam segala hal, selain buku sih. Dandanannya sanagat menjemukan dengan kepang dua yang itu-itu saja, belum lagi kaca mata jengkolnya, belum lagi behel yang memagari giginya, belum lagi selera fashionnya, yang......duh.....pokoknya nggak banget deh.
            Sedangkan cowok yang dia taksir adalah superstar di sekolahnya. Superstar ini benar-benar seorang superstar, why? Kenapa? Karena Dia bukan saja bintang di kelas, tapi juga bintang di lapangan. Tampan, tinggi dan berprestasi. Dia bahkan menjadi cover boy tetap di suatu majalah remaja popular dijakarta. Dan siapakah si superstar ini? Dia adalah Andre Rajasa, kapten basket dan juara umum SMU Purnabhakti dua tahun berturut-turut, WOooOooW!!!
            Jadi, mana mungkin punuk seperti Raina, bisa mengharapkan cinta dari seorang Andre, yang tingginya setinggi rembulan? Kasihan Raina! Malangnya Raina!
***
            “ Raina...Raina...Sayang...bangun sayang.”
            Raina menggeliat ketika mendengar suara mama nya. Karena menghadiri sweet seventeen sepupunya ______Kara______Raina pulang tengah malam, dan tidak bisa langsung tidur. Bagaimana bisa gadis itu tidur, kalau setiap memejamkan mata sayunya, visualisasi Andre langsung berputar di kepalanya, tersenyum, tertawa dan menggoda alam sadarnya? Nah, kalau sudah begitu, bagaimana Raina bisa Tidur? Tidak mungkin kan?
            “ Hem...apa sih ma...Raina masih ngantuk. ” gumam Raina dengan piyama bergambar Doraemon favoritnya.
            “ Loh, kamu lupa? Hari ini kan behel kamu akan dilepas saying, terus kamu bilang mau ganti kaca mata dengan soft lens. ”
            Begitu sadar, Raina langsung bangkit, terpaku beberapa detik dan... “ Ok Maa....To Minutes....ok ??.” katanya langsung berlari ke kamar mandi setelah sempat terjatuh dua kali, Dasar!!
***
            Oke, siapa bilang Raina tidak berjuang demi cintanya. Sejak pertrama dia melihat Andre, sejak itulah Raina berjuang agar Andre melihatnya. Lebih tepatnya Raina menjadi sosok yang layak bagi seorang Andre.
            Raina yang tadinya hanya menyukai sastra, mencoba untuk menguasai semua bidang study di sekolahnya. Hasilnya, Raina yang disemester pertama berada di urutan 200 dari seluruh siswa, naik menjadi urutan ke-100 pada saat kenaikan kelas, Hebat!. Dan misi Raina ditahun ke dua ini adalah merubah penampilannya. Dia ingin dilihat Andre kan? Andre yang ditaksir lebih dari ratusan Siswi di sekolahnya kan? Itu berarti dia harus menyaingi kecantikan para Siswi yang juga mencintai Andre, dan itu sangat banyak di sekolah.
            “ Buggg .” “Aduh!!.” rintih Raina ketika Dia bertubrukan dengan seseorang.
            “ Kamu nggak kenapa-napa Rai?.” Raina langsung terpaku mendengar suara itu. Tentu saja, itu suara Andre. Apapun tentang Andre pasti akan membuat Raina terpaku.
            “Rai....Raina../” panggil Andre berkali-kali karena gadis itu tidak juga merespon. Raina mendelik terkejut dan sekujur tubuhnya bergetar ketika merasakan sentuhan tanagan Andre.
            “ Akhh...Apa? Aku? Aku baik..Aku..Baik-baik saja...oh God....Maaaff...wwooww..astaga.”
            “ Apa? Kamu pusing?.” Tanya Andre cemas. “ Soft lens ku copot sebelah,” Andre menertawakan kekonyolan Gadis di depannya itu.
            Selalu begitu, mereka selalu bertemu secara ajaib. Terkadang, Andre mendapati Raina mencuri pandang ke arahnya. Kadang malah Andre yang tak bisa lepas memandang Raina, ketika gadis itu asyik dengan buku bacaannya. Satu hal yang Andre tak bisa jelaskan, adalah ia tidak bisa berhenti tersenyum ketika memimikirkan Raina, nah, ketahuan, Andre ternyata menyukai Raina, entah sejak kapan?.
            Tapi begitu sadar, Andre tahu, Raina adalah cinta pertama yang menepuk hatinya hingga bergetar perlahan. Lalu, kenapa dia tiak bicara saja? Karena Andre takut, begitu dia memiliki cinta itu, dia tidak bisa jauh dari cintanya, padahal sudah dipastikan, Andre akan meneruskan kuliahnya di luar negeri. Itulah kenapa, dia tidak menerima satu pun bunga cinta yang ditebarkan siswi-siswi di sekolah padanya. Lagipula, Andre takut gadis-gadis lain akan mengerjai Raina, jika Andre memilih Raina. Yah ...! Andre harus melindungi gadis konyolnya itu, sekalipun si Konyol itu tidak tahu isi hatinya.
***
Tahun terakhir
Dia semakin cantik.
Si ulat telah berubah menjadi kupu-kupu.
Si itik rupa telah menjadi angsa.
Dia seperti bintang yang berkilau di langit.
Aku berharap bintang itu jatuh ke dalam genggamanku.
            Setelah ujian nasional, berita kepergian Andre akhirnya sampai ke telinga Raina. Raina yang tidak siap kehilangan cinta pertamanya langsung berlari ke kelas Andre, tapi Andre tak ada. Raina terus saja mencarinya. Tapi, pencaariannya berubah menjadi keputus asaan ketika dia mendapati Andre dan dia tak sendirian. Dia bersama ____Kara____Sepupunya. Mereka berpelukan, hancur sudah rasa Raina yang selama ini terpendam. Tidak akan ada lagi kesempatan untuknya....tidak ada.
***
            Lima tahun kemudian, Matahari bersinar begitu cerah. Tidak terlalu terik dan berangin sejuk. Setelah menghadiri acara bedah buku, Raina memutuskan untuk bersantai sejenak di taman stasiun TV yang Ia datangi.
             “Aduh” Raina yang ceroboh tersandung batu tersungkur ke rumput. Raina melihat ke sekitar, Dia tidak memperdulikan rasa sakitnya, Dia hanya takut ada yang melihatnya, atau lebih parahnya ada yang memotret nya ketika Dia jatuh. Bagi Raina yang kini sudah jadi Novelis terkenal, akan sangat memalukan.
            “ Are You Okay.” Raina terpaku, walaupun sudah setengah decade berlalu, suara selembut    itu masih saja mengiang-ngiang di telinga dan pikirannya. “ Aku? Aku baik. See? Aku bisa berdiri, Aku bisa melompat, And I’m Going Now.”
            Andre Tak bisa menahan senyumnya, Gadis konyolnya masih saja belum berubah. “ Raina Amelia. Berhenti disitu,” seperti terhipnotis, Raina berhenti seketika. “ Berbalik,” Raina masih terhipnotis. “ FYI ! IT CALLED LOVE, kegugupan kamu, kekonyolan kamu, itu namanya cinta. And I love You Too, Raina.”
***
            30 Menit sebelumnya di Studio Galaxi TV.
            “ Jadi, bisa Anda katakana alasan yang membuat anda menulis?” Tanya seorang reporter
            “ Well, dari kecil saya suka membaca, tapi tidak suka menulis, sampai.....”
            “ Wah.. Anda membuat kami penasaran “
            “ Sampai saya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Itu saya juga tidak tahu itu apa, setiap kali bertemu Dia, saya jadi gugup dan akhirnya bertingkah konyol dan mempermalukan diri saya sendiri, Saya gila kan...? tapi... kalau tidak gila bukan cinta namanya. Right? “
            “ Absolutely right. Hmmm.....Saya penasaran apa cinta pertama Anda itu...”
            “ Itu hanya cinta sepihak, tapi saya tetap bersyukur karena pernah menghiasi hari-hari saya, karena tanpa Dia tidak Raina yang sekarang. Dan seandainya saya punya kesempatan, saya ingin bilang pada orang itu....I LOVE YOU....Kamu adalah cinta pertama ku dan segalanya bagiku. “

THE END


Cerpen ini dibuat oleh ku terinspirasi dengan sebuah film yang berasal dari Thailand yaitu, A Crazy Little Thing Called Love

Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin



SALAM PENGANTAR




Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha kuasa, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayatNya ke seluruh alam dan tak lupa, shalawat dan salam kita panjatkan untuk junjungan nabi besar kita, Rasullullah kita, Nabi Muhammad SAW.
Terima kasih kepada seluruh keluarga, sahabat-sahabat dan semua pihak yang selama ini ada untuk mendukung dan senantiasa menemani saya dalam suka dan duka. Tanpa kalian, mungkin tidak akan ada Riyan yang sekarang, Riyan yang siap menjalani setiap halau rintang yang menghadang, Riyan yang selalu optimis dan percaya bahwa selalu ada jalan kalau kita percaya dan terus berusaha.
Terima kasih karena telah menjadi bagian dari lembaran hidup saya dan semoga kalian semua senantiasa dirahmati Allah Yang Maha Kuasa. Dan yang paling utama, semoga kalian selalu dilimpahi kebahagiaan yang tiada tara.


Yang selalu mendo’akan kalian,



RIYAN SAIFUL RIZAL

Waktu



Waktu
Terlihat pandanganku, gerbang kehidupan yang baru
Seakan berkata, mengajakku ikut serta
Sejak detik ini, sampai detik nanti
Mulai hari ini, sampai esok nanti
Mulai saat ini, sampai dikemudian hari
Waktu yang lalu kini telah pergi
Selangkah demi selangkah, Kulangkahkan kaki Ku
Walau ragu-ragu dalam diriku
Hari esok tunggulah Aku
Sang waktu, cepatlah berlalu
Hari esok sabarlah menunggu
Aku pasti menggapaimu...

Siapa Aku?


Riyan Saiful Rizal (lahir Maret 22, 1995). Seorang manusia pecinta sastra, penyuka novel romance. 

Enam belas tahun yang lalu, tepatnya 22 Maret 1995, Saya dilahirkan ke dunia ini. Saya adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Ayah saya adalah seorang karyawan swasta, sedangkan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Selain anak sulung, saya juga satu-satunya anak lelaki di dalam keluarga saya. Saya mempunyai dua orang adik perempuan, Annisa Putri, si centil dan si bungsu Aulia yang begitu manja.

Nama saya Riyan Saiful Rizal. Kalian boleh memanggil saya, Riyan atau Ipul. Saya adalah seseorang yang selalu optimis dalam menjalankan sesuatu. Terkadang saya ragu, tapi saya harus tetap berjalan. Lagi pula, saat keraguan itu datang, saya selalu punya banyak hal yang bisa dijadikan motivasi untuk terus maju. Keluarga saya, sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang selalu bisa saya andalkan untuk mengembalikan semangat yang telah hilang.

Mungkin bagi orang lain, Saya dilahirkan di keluarga biasa saja, tapi bagi Saya, Saya lahir di keluarga luar biasa, ramai dalam arti yang positif dan saling mendukung satu sama lain. Ayah saya tak banyak bicara, tapi begitu saya perlu sesuatu dia akan berusaha mengupayakannya. Ibu saya juga hanya seorang ibu rumah tangga biasa, tapi dia luar biasa memahami putranya ini. Kadang saya malah berfikir kalau ibu saya adalah seorang pembaca pikiran. Saat saya kesal, gelisah, bosan, ataupun saat saya merasa tidak enak badan, ibu saya selalu tahu, bahkan sebelum saya mengatakan sepatah katapun. Adik-adik saya juga, walau terkadang membuat saya kesal, mereka adalah bagian dari keramaian yang senantiasa melengkapi hidup saya. Tanpa mereka, mungkin hidup ini akan terasa sepi dan pastinya sangat-sangat membosankan.

Minggu, 27 Mei 2012

Mengapa???


Mengapa???
Aku harus mendengar
Apa yang tak harus kudengar
Apa takut...mulut ini...
Tak bisa menahan semua
Dan membawaku...
Kedalam jurang dosa

Mengapa???
Aku harus melihat
Apa yang tak harus kulihat
Kecurangan itu...
Ketidak adilan itu...
Padahal...
Aku tak bisa berbuat apa-apa

Dan itu membuatku...
Terbenam dalam kalbu
Dan aku tak suka itu
Mengapa TUHAN???
Mengapa???

Dan semua jawaban ada di dalam hatiku, 
Menunggu untuk kurengkuh sebagai Maha Guru Bijakku