Salah satu penghuni rumah singgah yang sedang bermain gitar untuk menghibur kami |
Kalian yang tak pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan harusnya merasa malu. Kalian yang selalu mengeluh dan meributkan hal-hal sepele____”Ma, tambahin dong uang sakunya!”, “Ah! Lauknya itu-itu melulu.”, “Pa, beliin handphone baru dong, ade kan malu pake hape jadul kayak gini.”____ Pokoknya, hal-hal sepele yang tidak penting dan seharusnya kalian syukuri, harusnya kalian malu. Harusnya kalian belajar mensyukuri apa yang kalian punya.
Cobalah lihat mereka! Anak-anak
jalanan yang tidak pernah mengenal kata menyerah dalam berjuang hidup.
Anak-anak yang di antaranya adalah anak-anak yatim, fakir miskin, yang tidak
pernah sekalipun belajar untuk menyesali nasib mereka. Sekalipun kekurangan,
sekalipun kadang kelaparan, mereka tetap tersenyum. Mereka adalah anak-anak
surga yang berjuang di kerasnya ibu kota metropolitan. Kenapa? Karena mereka
tidak kenal kata lain selain berjuang, berjuang dan terus berjuang. Mereka
hanya tahu, hari ini mereka masih diberi kesempatan untuk mensyukuri apa yang
mereka hadapi setiap harinya. Mereka hanya mencoba gigih di jalan lurus yang
mereka yakini. Mereka juga tahu, asal mereka tidak menyerah, Allah pasti
senantiasa mendampingi mereka, lewat orang-orang baik yang mereka jumpai,
diantaranya orang-orang berhati malaikat yang memberikan mereka tempat berteduh
saat mereka lelah, jenuh, dan di saat mereka butuh seseorang untuk mengajari
mereka agar menjadi orang yang lebih baik di masa depan nanti. Seseorang yang
mengatakan kepada mereka,” Jangan
khawatir nak, kalian tidak sendiri.” , “Jangan cemas nak, asal kalian punya
keinginan pasti ada jalan.” Sekalipun kata-kata itu tak terucap, paling
tidak dari sorot mata mereka, anak-anak kurang beruntung itu tahu, mereka dengan
tegas mengatakannya dan mereka mematri kata-kata tersirat itu dalam lubuk hati
mereka.
Apa kalian tahu TAMINI SQUARE???? Apa kalian sering shopping atau hanya hang out ke sana? Saya yakin, hampir semua
dari kalian tahu dan mungkin sering ke tempat modern itu. Tapi, apa kalian tahu
RUMAH SINGGAH GARUDA??? Well, I’ll tell you know. Rumah singgah
itu terletak di belakang komplek PUSAT PERBELANJAAN yang kalian sering
kunjungi. Tempat kalian menghabiskan uang untuk sekedar bersenang-senang atau
membeli kebutuhan. Di tempat itu berdiri sebuah petak rumah yang luasnya tidak
seberapa, yang letaknya tak jauh dari tempat pembuangan sampah. Tempat itu
diberi nama RUMAH SINGGAH GARUDA.
Seperti nama tempatnya, tempat itu adalah rumah persinggahan anak-anak jalanan
di sekitar tempat itu. Anak-anak jalanan, pengamen dan anak-anak pemulung biasa mendatangi tempat itu. Kadang saat
mereka lelah, jenuh atau bahkan saat mereka ingin beribadah atau belajar.
Kecerian yang kami bangun untuk mereka |
Salah satu rekan saya yang sedang menghibur mereka dengan bercerita |
See???
Lihat kan! Jadi marilah kita mengevaluasi diri kita masing-masing dan
seandainya bisa, Saya mengajak kalian semua untuk belajar dan mungkin sedikit
mengulurkan bantuan kepada mereka. Mungkin tidak seberapa bagi kita, tapi bagi
mereka, bahkan hanya kunjungan kalian akan menjadi oasis di gurun kehidupan
mereka. Mereka saja yang kekurangan bahkan masih menyempatkan diri untuk
bersyukur dan tersenyum,apalagi kita? Mari, kita perbanyak pioneer-pioneer
seperti Ibu Linda dan rekan-rekannya yang tak pernah berhenti memperjuangkan
nasib anak-anak itu. THERE IS A WILL,
THERE IS A WAY.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota OSIS SMK 1 PKP untuk turut andil bersama Saya dalam menghibur anak-anak di Rumah Singgah Garuda...So thank's guys for participant
OSIS SMK 1 PKP JIS 2011-2012 Bersama Anak-anak Rumah Singgah Garuda |
0 komentar:
Posting Komentar