~oOo ILU SOMISSU oOo~
Hari ini adalah hari Senin. Hari paling membosankan
bagi Ragil. Yah, walaupun bagi cowok 180 cm ini, semua hari memang membosankan.
Tapi dari 7 hari yang semuanya membosankan, hari Seninlah yang teramat sangat
membosankan bagi pemilik nama lengkap Ragil Antaresta Raya Akbar ini. Pasalnya,
di hari senin lah dia harus bertarung urat syaraf. Mulai dari perjuangan ke
sekolah yang macetnya luar biasa, ritual purba upacara yang herannya tidak
pernah lekang oleh jaman, belum lagi jadwal pelajaran yang terkutuk semua
berkumpul menjadi satu, di hari apa??? Hari Senin, Ragil tak mengenal hari
Senin, dia hanya tahu MONDAY EQUALS
HELLDAY. Ugh >_<
Untunglah hari ini MID TEST, jadi upacara ditiadakan. Hurrraaay \ (^_^) /. Oh…no, salah, biarpun
lumayan melegakan karena tidak ada acara berdiri bak tentara nggak jadi (
upacara maksudnya ), tapi jadwal hari ini adalah kimia & matematika. Ha!
Never worst than this.
Tapi sekarang lebih baik, karena Ragil yang hanya
tertarik dengan olahraga dan otomotif, kini menemukan motivasi baru di
hidupnya. Bahasa elitenya “AUFKLARUNG alias pencerahan” Beh___ dan apa itu?
Tepatnya adalah siapa.
Dia adalah Palupi Regina. Murid pindahan ayu manis
binti jelita yang bikin Ragil jadi rada gila. Lah, kok kalau disingkat jadi
Ragil Yah??? (sumpah, ini hanya kebetulan semata, hehehe :D). Intinya gadis innocent yang biasa dipanggil Upi itu
langsung menjerat hati Ragil. Menawannya dalam taman cinta yang DPD___Bukan Dewan Perwakilan Daerah tapi Debaran
per Detik__ jantung Ragil jadi
abnormal.
Sialnya, pesona Ragil yang selalu jadi bintang
lapangan basket ini, yang senyum mautnya membuat gadis-gadis di SMUnya luluh
lantak, bertekuk lutut, halah, tidak berlaku untuk Upi. Malah Upi bete abis
karena merasa Ragil selalu TP alias Tebar
Pesona di depan semua cewek-cewek. Pokoknya, di mata Upi yang sayu itu,
Ragil cuma Playboy kadal berotak udang yang nggak meaning lah pokoknya.
“Hey, number one!” panggil Ragil saat melihat Upi
melewatinya begitu saja saat jam istirahat. Upi tak menyahut panggilan cowok
itu. Ragil tak mudah putus asa. Dia sudah biasa diacuhkan gadis itu.
“Cinta………” panggilnya manja.
Yes! Ucap Ragil dalam hati saat melihat Upi
berhenti, berbalik. Yah, walaupun memasang muka seram. Bagi Ragil itu lebih baik
dari pada diacuhkan seperti batu. Lagipula, Upi tetap terlihat manis saat
marah.
“Denger ya tuan sok ganteng, sok eksis, sok over
pede. Jangan pernah memanggil ku seperti itu. Nanti orang pikir kita ini
pacaran.”
Ragil tersenyum. Memang itu yang dia harapkan.
“Tapi, Cuma kalau aku panggil cinta kamu mau
nengok.”
“What? Tau ah. Facing you just waste my time.”
Upipun pergi dengan kesal.
Ragil masih belum menyerah, Walaupun Upi jutek, tapi
setelah kejadian bulan lalu, dia yakin Upi juga memiliki perasaan padanya.
“Cinta.” Panggil Ragil lagi.
Upi yang ngeloyor, berhenti lagi dan berbalik lagi.
“Sumpah demi Tuhan RARA”
“RARA???” Ragil keheranan sekaligus kebingungan.
Kenapa Upi memanggil Ragil dengan sebutan RARA? Nama cewek pula.
“Iya, RARA, Ragil Antaresta Raya Akbar, RA____RA. Oh
shit! Masa bodolah. Yang jelas kamu bilang sendiri. Apa itu? Ehm…ehm..Oh shit!”
Ragil tersenyum melihat si pintar linglung. Upi
begitu menggemaskan. Jadi mana mungkin dia tidak jatuh hati pada gadis berkulit
putih itu.
“ILU SOMISSU?”
“Iya, whatever. Aku denger semuanya, ILU SOMISSU ( Iya
LU SOmbong MISkin pluS BelagU) itu berarti
aku kan? Aku pikir… ah tidak, sudahlah. Aku pasti tidak berpikir…”
Ragil menggenggam tangan Upi yang gemetaran. Gadis
itu pasti sudah mendengar percakapannya dengan teman-temannya waktu itu. Upi
marah. Berarti dia memang punya perasaan pada Ragil. Hati Ragil melonjak
kegirangan.
“Aku bohong sama mereka. I’m just afraid they will
hurt you if they knew what I’am feeling to you.”
Upi jadi gugup. Dia sendiri sadar, benci yang dulu
ia rasakan pada Ragil telah sirna entah kemana, apalagi ditambah
pertemuan-pertemuan tak terduga mereka. Upi, gadis manis usia tujuh belas
tahun, jatuh cinta untuk pertama kalinya.
“Palupi Regina, cintaku. ILU SOMISSU, I LOVE YOU and
SO MISS YOU…”
Dan runtuhlah semua kekeras kepalaan Upi. Dia merasa
begitu konyol karena telah salah paham. Matanya terpaku pada Ragil. Dia tidak
bisa membohongi perasaan yang carut marut di hati kecilnya itu. Ragilpun tidak
membuang-buang waktu. Dia langsung menembak Upi untuk jadi pacarnya. Upi tak
menjawab. Gadis itu hanya diam membisu. Tapi justru dari diamnyalah Ragil tahu,
itu adalah iya bagi seorang Palupi Regina. Merekapun jadian di hari Senin itu. Mengingat
teman-teman Ragil yang rada rasisme , belum lagi penggemar Ragil yang
kebanyakan adalah cewek-cewek agresif yang bisa mengancam Upi, Selama
berbulan-bulan mereka backstreet. Tapi akhirnya, pada suatu valentine yang
indah. Ragil mendeklarasikan hubungan mereka. Mengakibatkan shock bagi
teman-teman borjuisnya juga bagi para penggemarnya.
Tapi yang jelas, NO MORE HELL DAY lagi bagi Ragil.
Bahkan setiap hari kini menjadi SUNNY DAY. See! Cinta itu bisa merubah
segalanya. Dari hal negatif menjadi suatu hal yang positif. Thanks to Lovely
Cinta, Upi..
Kok namanya sama kaya saya ya? Nama panggilan dan nama panjang..
BalasHapusWah kebetulan banget yaa...
Hapus