Rabu, 14 Desember 2016

Kisah Sang Angin


Temaram sinar bulan ini menemani Sang Angin merangkai cerita.
Tak lama berselang datanglah ia, Sang Cinta.

Sang Angin yang gundah menyatakan isi hatinya.

Aku tak sanggup bila begini katanya..
Bersembunyi dibalik bayang ini, itu tak baik. 
Kapan kita bisa keluar? Dan menatap mentari...
Menjadi seperti Angin yang menjemput awan,
Menjadi seperti Angin yang menyapa padang rumput.
Itu yang aku mau..
Tetapi harapan tinggal harapan..
Aku tahu mentari takkan tersenyum
Tidak untuk angin sepertiku, Aku tahu itu..

Mendengarnya, Sang Cinta pun berkata..

Terus mengeluh sekarang tak ada guna..
Lebih baik menatap masa depan dan berusaha.
Walaupun Aku tahu Mentari takkan tersenyum padamu.
Tetapi tak taukah engkau, bahwa senyum terindah ku akan senantiasa terpancar hanya untukmu...
Tanpa kau minta...
Menurutku,..
Kita jalani dulu semua liku liku
Sambil menunggu luluhnya waktu

0 komentar:

Posting Komentar